Selasa, 20 Desember 2011

BUNDA

Bunda...
Adakah rasa lelah dalam dirimu?
Merawatku siang dan malam
Tanpa memikirkan bagaimana dirimu

Bunda...
Matamu yang memancarkan kasih
Belaianmu penuh kasih sayang
Membuatku tumbuh menjadi anak yang begitu bahagia

Bunda...
Memilikimu adalah anugerah terindah dari-Nya
Inilah bukti kesyukuranku menjadi anakmu
Semoga kelak aku bisa membahagiakanmu

Love you mom
NurNingsih,,,

3 komentar:

jadi sedih,, baca postingan kamu!!

Asal mula seorang anak adalah seorang ibu yang juga merupakan seorang wanita, seseorang yang mengajarkan seorang anak manusia tentang makna kasih sayang, sosok manusia yang senantiasa membagi dan menjaga seluruh kasihnya.

Kalimat itu kuanggap penting karena kalimat singkat itu telah mengajarkanku betapa berartinya sosok seorang ibu.

Hingga pada saat menjelang subuh hari Ahad 22 Nopember 2009, dada ini rasanya tersekat disaat berita itu saya dengar. Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun….

Sinar mata itu tak akan pernah berbinar lagi
Saat pelangi memainkan sajak suci di atas buramnya sebuah warna pada bening sungai di kala pekat
Dan kurasa sebuah bintang berhenti berkelip dari benderang yang dulu datang kau bawa.

Terasa nafas berhenti mendesah
kapalmu mengangkat sauh dan beranjak pergi
tinggalkan keping-keping airmata yang membasah membekas di dermaga subuh
dan sampan-sampan kepedihan jiwa yang hanyut melaut tanpa kata yang sempat terajut
Masih teringat belaian tanganmu yang penuh kasih sayang.
Masih teringat sapaan lembutmu yang penuh welas asih
Masih teringat ajaranmu yang santun disetiap langkah hidupku

Pada setiap nafas yang berhembus
Dan mengalirnya darah dalam tiap pembuluh
Jalan panjang yang telah kau tempuh
melewati rintangan demi kami anak-anakmu
Kamu terus berjalan tak kenal lelah
walau tubuh lunglai oleh umur yang kian renta

seperti udara kasih yang engkau berikan
tak mampu ku membalasnya

Saat kau pergi ibu,……
Anginpun berkata bahwa ia rasa sunyi tanpamu
Adakah sakit rasanya saat datang tamu terakhir itu ?
Apakah lagi yang ditanya saat tapak-tapak kaki menjauh dan tinggallah kelam dan hening
Adakah telah kau tatap wajah-Nya dengan kedua matamu ?
Adakah kau telah tenang dan menunggu saatnya tiba, saat nanti kita kembali jumpa
Meski mungkin kita tak lagi saling menyapa.

Titip Ibuku Ya Allah…..